Senin, 10 Agustus 2020

Jangan Sekali-kali Meremehkan Orang Lain


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai seseorang—yang secara sengaja atau tidak–mengejek orang lain. Entah ejekan itu dimaksudkan hanya untuk bercanda atau memang dimaksudkan untuk menghina dan meremehkan orang lain. Dalam kehidupan Rasulullah pun ada sebagian orang yang suka mengejek dan merendahkan orang lain.


Allah Swt menurunkan sebuah ayat agar Nabi Muhammad mengajarkan untuk tidak merendahkan orang lain. Berikut ayatnya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelar yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Q.S al-Hujurat :11)
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam Islam tidak ada ruang sedikitpun untuk merendahkan orang lain sebab kita tidak pernah mengetahui sisi terdalam dari kehidupan seseorang.


Alangkah indahnya pesan hikmah yang disampaikan oleh Syeikh Abdul Qadir al-Jaelani tentang bagaimana seharusnya bersikap dan menilai orang lain.
Berikut pesan Syeikh Abdul Qadir al-Jaelani :
“Jika kamu berjumpa dengan orang yang memiliki keutamaan, maka katakanlah (dalam hati) bahwa dia pasti lebih baik dariku di sisi Allah! Jika kamu bertemu anak kecil, maka katakanlah, “Anak ini tidak punya dosa sedangkan saya sudah berdosa, tak diragukan lagi dia lebih baik dariku!” Jika bertemu dengan orang yang lebih tua, katakanlah, “Orang ini sudah lebih lama beribadah kepada Allah katimbang saya, maka pastilah dia lebih baik dariku” Jika bertemu orang alim, katakanlah “orang ini dianugerahi sesuatu yang belum saya miliki, dia paham apa yang saya tidak paham dan dia mengamalkan ilmunya” Jika bertemu dengan orang bodoh, maka katakanlah, “Dia bermaksiat karena ketidaktahuannya sedang saya bermaksiat padahal saya tahu, saya tidak tahu bagaimana Allah akan mengakhiri (perbuatan)nya dan mengakhiri amalku!” Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah “Saya tidak tahu barangkali dia masuk Islam kemudian husnul khatimah, saya juga tidak tahu apakah saya akan kufur dan meninggal dalam keburukan amal!” 


Syeikh Abdul Qadir al-Jaelani mengajarkan kepada kita tentang berbaik sangka dan tawadhu’ serta menjauhi sikap-sikap sombong dengan merendahkan orang lain. Semoga bermanfaat. 

 -----------------

Rekening sedekah
Bank BSM (451)
Rek no. 7092909659
a.n Abdul Muhyidin
konfirmasi sedekah
0813-1867-3757
0813-8921-4162
0852-1826-6234

Ponpes Daarul Muhyi

-Mewujudkan Generasi Islam yang BerTaqwa, BerIlmu, Terampil, Sehat dan BerAkhlaqul Karimah-

📱FanPage:https://bit.ly/daarulmuhyi_fb
📷Instagram:https://bit.ly/daarulmuhyi
🌏Web:https://bit.ly/daarulmuhyi_web

#ponpes
#daarul_muhyi
#nasehat
#motivasi
#inspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENJALIN KEDEKATAN DENGAN AL-QURAN

Penantian panjang menuju Bulan Ramadhan, bulan Syahrul Ibadan dan Syahrul Quran. Bulan Ramadhan bukan bulan televisi, tetapi bulan untuk m...