Setiap kebaikan itu akan berujung pada ketentraman, sementara dosa selalu menggelisahkan jiwa.
Demikianlah
fitrah manusia dalam memandang kebaikan dan dosa. Maka tidaklah
mengherankan bila orang yang berbuat baik akan menemui bahagia. Dan
sebaliknya, sudah semestinya seorang yang berbuat dosa bersedih
karenanya, bukan sebagai tanda kelemahan, melainkan bukti masih adanya
iman.
Sebagaimana Ibnu Rajab rahimahullah pernah berkata,
"Jika
seorang merasa sedih karena dosanya dan dia beramal shalih untuk
menghapusnya, maka itu bukti atas keimanannya." (Fathul Bari)
Terlebih
diikuti dengan amal-amal kebaikan sebagai tebusan dosa yang dilakukan.
Ingatlah wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
اتَّقِ اللّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
"Bertakwalah
kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan
dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia
dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi: 1910)
Semoga bermanfaat.
➖➖➖➖
Yukk... ber-SEDEKAH
Ikut dukung berbagai program kebaikan, Pembangunan Pondok Pesantren Daarul Muhyi.
Rekening sedekah
Bank BSM (451)
Rek no. 7092909659
a.n Abdul Muhyidin
konfirmasi sedekah
0813-1867-3757
0813-8921-4162
0852-1826-6234
Ponpes Daarul Muhyi
-Mewujudkan Generasi Islam yang BerTaqwa, BerIlmu, Terampil, Sehat dan BerAkhlaqul Karimah-
📱FanPage: https://bit.ly/daarulmuhyi_fb
📷Instagram: https://bit.ly/daarulmuhyi
🌏Web: https://bit.ly/daarulmuhyi_web
#ponpes
#daarul_muhyi
#nasehat
#motivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar