Pondok Pesantren DAARUL MUHYI: November 2020

Senin, 30 November 2020

RESEP HIDUP BAHAGIA

Bahagia, satu kata yang didambakan semua orang. Berbagai cara pun ditempuh demi bertemu bahagia.

Namun bila mau jujur, ternyata bahagia itu milik mereka yang hatinya tidak tamak pada dunia.

Selalu menerima pemberian Allah dengan lapang, seberapa banyak atau pun sedikitnya.

Ingatlah pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ

"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya." (HR. Muslim: 1054)

Ingat ya Sahabat, bahagia yang sejati bukan pada banyaknya harta, tapi pada hati yang selalu merasa cukup dan bersyukur atas pemberian Tuhannya.

Tetap jemput rezeki dengan bekerja sebaik-baiknya, lalu syukuri hasilnya, banyak maupun sedikit jumlahnya.

➖➖➖➖
Yukk... ber-SEDEKAH

Ikut dukung berbagai program kebaikan, Pembangunan Pondok Pesantren Daarul Muhyi.

Rekening sedekah
Bank BSM (451)
Rek no. 7092909659
a.n Abdul Muhyidin
konfirmasi sedekah
0813-1867-3757
0813-8921-4162
0852-1826-6234

Ponpes Daarul Muhyi
-Mewujudkan Generasi Islam yang BerTaqwa, BerIlmu, Terampil, Sehat dan BerAkhlaqul Karimah-

📱FanPage: https://bit.ly/daarulmuhyi_fb
📷Instagram: https://bit.ly/daarulmuhyi
🌏Web: https://bit.ly/daarulmuhyi_web

#ponpes
#daarul_muhyi
#nasehat
#motivasi
#inspirasi

KAYA HATI, KAYA YANG SEJATI

Orang yang kaya dengan banyaknya harta, belum tentu pula hatinya merasa kaya dengan semua pemberian Allah kepadanya.

Sangat mungkin kebanyakan manusia justru merasa kurang dan tidak pernah puas. Setiap hari berusaha terus menambah harta kekayaannya, namun tanpa diiringi syukur dan perasaan puas kepada Rabbnya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

"Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati." (Muttafaqun 'alaihi)

Bukan berarti tidak boleh memiliki harta yang banyak, tentu saja boleh.

Hanya saja, semestinya kita juga memiliki hati yang kaya, agar semua pemberian Allah itu terlihat dan terasa.

Sehingga hidup jauh lebih tenang, lisan pun lebih mudah mengucap syukur.

Semoga Allah anugerahkan kepada kita kekayaan hati, juga kecukupan harta.

DUNIA TEMPAT BERAMAL

Sahabat, dunia ini hanya tempat persinggahan, sementara akhiratlah tempat tinggal selama-lamanya. Allah Ta'ala mengabadikan seruan seorang yang beriman kepada kaumnya,

يَٰقَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ

"Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. Ghafir: 39)

Siapa yang beramal baik di dunia, maka baginya kehidupan yang baik pula kelak. Bila keburukan yang dikerjakan, maka buruk pula kehidupan akhiratnya.

Selaras dengan ayat ini, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengungkapkan,

"Dunia adalah negeri tempat beramal, sementara akhirat adalah negeri pembalasan. Barang siapa tidak beramal di sini (dunia), maka dia akan menyesal di sana (akhirat)." (Az Zuhd, karya Al Baihaqi)

Semoga Allah memberikan kita taufik untuk beramal dengan sebaik-baiknya.

Sebelum datang hari (akhirat) di mana ketika itu penyesalan tidak lagi berguna.

Minggu, 29 November 2020

DOSA KECIL MEMBINASAKAN

Jangan mencabut pohon setelah semakin besar dan semakin kuat, melainkan cabutlah ketika ia masih kecil.

Demikian halnya dengan kebiasaan kurang baik yang kita miliki. Untuk mencabut kebiasaan tersebut, lakukanlah secepatnya. Jangan ditunda terlalu lama, sebab kebiasaan itu nantinya akan semakin kuat mencengkeram pribadi kita dan akan sangat sulit dilepaskan.

Rasulullah sudah mengingatkan agar jangan meremehkan perbuatan dosa kecil:

“Tidak ada yang menjadi besar jika segera dihapus dengan istighfar, dan tidak ada yang menjadi kecil jika dilakukan terus menerus.” (HR. Al-Baihaqi)

Maka, berhati-hatilah dalam bersikap. Latih diri untuk menjaga mulut, karena kita tak pernah tahu dosa kecil apa yang bisa menjadi besar di kemudian hari.

Ukuran sekecil debu pun akan tetap berarti besar, sebab malaikat pencatat amal perbuatan tidak pernah lalai.

Mari kita memulai perbuatan baik meski diawali dari kebaikan yang kecil. Jangan sampai kita memenjarakan diri sendiri dengan kebiasaan tidak terpuji yang kita sendiri pun belum mampu melepaskannya walau kecil.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa membimbing kita di jalan kebenaran.

Selamat Ketua MUI Pusat Periode 2020 - 2025

Selamat atas terpilihnya KH. Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Periode 2020-2025.

Semoga dimudahkan dalam mengemban amanah dan bermanfaaat untuk umat. Aamin

Kamis, 26 November 2020

SEMUA KARENA PERTOLONGAN ALLAH

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

فَمَا لَمْ يَكُنْ بِاللَّه لَا يَكُوْنُ، فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله، وَمَا لَمْ يَكُنْ بالله فَلَا يَنْفَعُ وَلَا يَدُومُ.

Apa saja yang diusahakan tanpa pertolongan Allah maka tidak akan bisa terwujud, karena sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan apa saja yang tanpa pertolongan Allah maka tidak akan bermanfaat dan tidak akan berlangsung lama.

[Majmu’ul Fatawa, 3/124]

INFAK PANGKAL KAYA

Kita tentu tidak asing lagi dengan peribahasa "hemat pangkal kaya". Tapi agaknya ada yang lebih pas daripada peribahasa tersebut, yakni "Infak pangkal kaya". Bagaimana bisa?

Setiap muslim memang sangat dianjurkan untuk hidup bersahaja, dan berhemat termasuk salah satu caranya. Akan tetapi yang sangat rentan terjadi, hemat cenderung memaksa kita untuk menjadi pelit. Apalagi untuk urusan-urusan ukhrawi, seperti infak atau sedekah.

Padahal infak termasuk sebab Allah melimpahkan rezeki kepada hambaNya. Allah berfirman,

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

"Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)

Demikian pula disebutkan dalam hadits qudsi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak Adam, berinfaklah! niscaya Aku akan berinfak (memberi ganti) kepadamu.'" Beliau juga bersabda, "Pemberian Allah selalu melimpah." (HR. Muslim: 993)

Rabu, 25 November 2020

KETIKA TELAH TIBA WAKTUNYA

Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, demikianlah hal yang pasti. Sesuai dengan firman Allah,

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu." (QS. Ali 'Imran: 185)

Hanya saja tidak satu pun makhluk tahu kapan ia akan menjumpai kematian. Akan tetapi meski demikian, tidak akan bergeser ketetapan Allah bila telah sampai pada waktunya. Allah telah berfirman,

فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

"Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya." (QS. An Nahl: 61)

Betapa banyak orang yang masih segar bugar di pagi hari, namun jenazahnya dishalati di sore hari.

Maka, teruslah berbekal dan bersiap diri.

NERAKALAH LEBIH MENAKUTKAN

Kecintaan berlebih dan bergantungnya manusia terhadap dunia tidak jarang memunculkan ketakutan akan hidup fakir di dalamnya. Sayangnya ketakutan itu bukanlah dari Allah, melainkan tipu daya syaitan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengatahui." (QS. Al Baqarah: 268)

Senada dengan ayat di atas, Hatim Al 'Asham _rahimahullah_ mengatakan,

لَا تَخَافَنَّ الْفَقْرَ فَإِنَّ اللهَ خَوَّفَكَ بِالنَّارِ وَلَمْ يُخَوِّفْكَ بِالْفَقْرِ

"Janganlah engkau takut akan kefakiran, karena sesungguhnya Allah menakut-nakutimu dengan neraka, bukan dengan kefakiran." (Al Fawaid wal Akhbar)

Usahakanlah dunia seeajarnya, tanpa melupakan hak seorang hamba kepada Rabbnya. Bila memang harus takut, maka takutlah kepada neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.

Semoga bermanfaat.

Selasa, 24 November 2020

KETIKA KESULITAN MELANDA

Ketika kesulitan datang melanda, apa yang biasa Anda lakukan?

Jawabannya tentu akan bermacam-macam, namun coba perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut,

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al Baqarah: 45)

Ya, sabar dan shalat adalah solusi menangani masalah yang melanda.

Sabar itu laksana kepala kepala bagi tubuh. Bila ia tiada, maka tiada pula kehidupan bagi tubuh.

Sementara shalat itu pilar agama. Agama seseorang akan tegak, hatinya akan kuat, bila shalat ditegakkan dan akan lemah bahkan runtuh bila shalat ditinggalkan.

Keduanya adalah perkara pokok yang mampu menenangkan jiwa, juga berbalas pahala.

Semoga bermanfaat.

BANYAK DZIKIR DAN SEDEKAH

Siapa yang tidak ingin hidup tenang, lagi bermanfaat untuk banyak orang? Tentu kita semua menginginkannya.

Masih di hari Jum'at yang mulia, hari di mana amal-amal kebaikan lebih istimewa.

Perbanyaklah berbuat kebaikan, terutama berdzikir dan bersedekah.

Dzikir itu akan menenangkan hati, sementara sedekah akan mengundang berkah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

أَلَا بِذِكْرِ ٱللهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd: 28)

Dia juga berfirman,

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥ وَلَهُۥٓ أَجْرٌ كَرِيمٌ

"Barang siapa meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak." (QS. Al Hadid: 11)

SELAMAT HARI GURU

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, karena jasa gurulah yang mengantarkan para siswanya menjemput masa depan yang gemilang.

Sosok guru memang begitu mengesankan di mata murid-muridnya, kasih sayang guru selalu tulus.

Karena didikan dan peran guru, potensi, bakat dan kemampuan para muridnya bisa menjadi gerbang kesuksesan.

Guru adalah arsitek pembangunan manusia seutuhnya.

“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu dapat melahirkan ribuan orang-orang yang hebat” ~ Terima Kasih Guru ~

Senin, 23 November 2020

KHAWATIR MASUK NERAKA

Seorang yang beriman mestinya selalu diliputi kekhawatiran atas dosa-dosanya, hingga memandangnya seolah gunung yang setiap saat bisa menimpanya. Sebagaimana baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ

"Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya." (HR. Bukhari: 5833)

Khawatir, bahkan tangisan karena takut akan datangnya siksaan bukan sebagai tanda kelemahan, justru akan semakin mengokohkan jiwa dan raga dalam beribadah.

Suatu saat Hasan Al Bashri rahimahullah pernah menangis, lalu ditanyakan kepada beliau, "Apa yang membuatmu menangis?" Beliau menjawab, "Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi." (Al Mashdar As Sabiq)

Semoga Allah senantiasa karuniakan kepada kita semua hati yang peka dengan perihnya dosa dan maksiat, juga mata yang mudah meneteskan air mata taubat.

Semoga bermanfaat.

BERSEDIH KARENA DOSA

Setiap kebaikan itu akan berujung pada ketentraman, sementara dosa selalu menggelisahkan jiwa.

Demikianlah fitrah manusia dalam memandang kebaikan dan dosa. Maka tidaklah mengherankan bila orang yang berbuat baik akan menemui bahagia. Dan sebaliknya, sudah semestinya seorang yang berbuat dosa bersedih karenanya, bukan sebagai tanda kelemahan, melainkan bukti masih adanya iman.

Sebagaimana Ibnu Rajab rahimahullah pernah berkata,

"Jika seorang merasa sedih karena dosanya dan dia beramal shalih untuk menghapusnya, maka itu bukti atas keimanannya." (Fathul Bari)

Terlebih diikuti dengan amal-amal kebaikan sebagai tebusan dosa yang dilakukan. Ingatlah wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

اتَّقِ اللّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

"Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi: 1910)

Semoga bermanfaat.

Minggu, 22 November 2020

TOLONG SAUDARAMU, ALLAH PASTI MENOLONGMU

Termasuk di antara keindahan ajaran Islam adalah besarnya perhatian dalam hal kepedulian sosial, anjuran untuk ringan tangan membantu orang yang sedang dalam kesulitan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat."

Selanjutnya beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan,

وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

"Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR. Muslim: 2699)

So, jangan pernah ragu menolong sesama ya Sahabat.

Mudahkan saudaramu, Allah akan memudahkan urusanmu.
Tolong saudaramu, Allah pasti menolongmu.

Jumat, 20 November 2020

TAUBAT PENAWAR DOSA-DOSA

Ibnul Qoyyim rahimahullah mengungkapkan,

"Dosa kedudukannya seperti minuman beracun, sedangkan taubat merupakan penawar dan obatnya, dan ketaatan itu kesehatan dan keselamatan." (Madarijus Salikin)

Ungkapan di atas sesuai dengan sabda Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ

"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya." (HR. Tirmidzi: 3334)

Kita memang tidak mungkin terlepas dari kesalahan dan dosa. Akan tetapi Allah Maha Bijaksana, Dia jadikan taubat sebagai penebus itu semua. Dan Allah mencintai orang-orang yang mau bertaubat. Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri." (QS. Al Baqarah: 222)

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semuanya. Amiin.

WASIAT MENJELANG TIDUR

WASIAT MENJELANG TIDUR

Sebuah pesan mendalam dari Uwais Al Qarni rahimahullah,

تَوَسَّدِ الْمَوْتَ إِذَا نِمْتَ، وَاجْعَلْهُ نَصْبَ عَيْنَيْكَ، وَإِذَا قُمْتَ فَادْعُ اللّٰهَ أَنْ يُصْلِحَ لَكَ قَلْبَكَ وَنِيَّتَكَ

"Jadikanlah kematian sebagai bantalmu saat kamu tidur, dan jadikan ia di pelupuk matamu. Jika kamu bangun, berdoalah kepada Allah untuk memperbaiki hati dan niatmu." (Shifatush Shafwah)

Bekali diri dengan banyak beramal shalih, karena maut itu datang tanpa permisi. Bisa esok, atau mungkin juga malam ini.

Kita memohon kepada Allah umur yang panjang, lagi penuh dengan kebaikan.

Dan kita memohon kepadaNya husnul khatimah. Amiin.

Rabu, 18 November 2020

SEMESTINYA KITA BERSEDIH

Sahabat, dunia ini hanyalah tempat untuk bersinggah, sementara akhirat adalah tempat tinggal yang sebenarnya.

Seandainya hati kita selalu berkhidmat untuk Allah, tentu waktu akan berlalu dengan dipenuhi amal shalih dan tunduk kepadaNya.

Hasan Al Bashri rahimahullah berkata,

"Pantaslah seorang hamba selalu bersedih (takut kepada Allah) ketika mengetahui bahwa kematian akan menjemputnya, hari Kiamat itu benar adanya, dan bahwa dia akan berdiri di hadapan Allah untuk mengakui seluruh amalnya." (Hilyatul Auliya)

Ya, suatu saat kematian akan datang, kiamat pasti terjadi, dan hisab akan ditegakkan.

Ketahuilah, yang hidupnya saat ini diliputi dengan ketakutan kepada Allah, sehingga ia melakukan yang terbaik dalam beramal, maka dialah yang akan tersenyum bahagia ketika saat-saat itu datang.

Semoga Allah memberikan taufik untuk kita semua.

Minggu, 15 November 2020

MENGHARAP PAHALA DARI SETIAP MUSIBAH ⁣

Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda yang artinya:⁣
⁣
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.)
⁣
Balasan minimal bagi seorang Muslim yang tertimpa musibah, sekecil apapun musibah tersebut, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya.⁣
⁣
Namun, apabila ia mampu bersabar dan mengharapkan pahala dari musibah tersebut, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan tambahan kebaikan.⁣
⁣
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita sebagai hamba - hambanya yang selalu bersabar dan bersyukur atas apa yang telah kita terima. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin. ⁣

PIKIR DAHULU SEBELUM BERUCAP

Lisan, organ tubuh yang kecil, bahkan tidak bertulang, namun bisa membawa seseorang ke dalam surga. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (lisan) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya surga." (HR. Bukhari: 6474)

Namun sebaliknya, lisan apabila tidak dijaga atau berbicara semaunya, maka ia bisa menjerumuskan pelakunya ke neraka.

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

"Bisa jadi seseorang mengatakan satu patah kata yang menurutnya tidak apa-apa, namun dengan satu kata itu ia jatuh ke neraka selama tujuh puluh tahun." (HR. Tirmidzi: 2314)

Mari lebih bijak dalam berucap. Cukupkan lisan pada hal-hal yang baik, lagi bermanfaat.

Semoga Allah memberikan taufik untuk kita semua.

TIGA TANDA KAMU IKHLAS

Abul Qasim Al Qusyairi rahimahullah menjelaskan, "Ikhlas adalah menjadikan niat hanya untuk Allah dalam melakukan amalan ketaatan." (At Tibyan)

Seorang yang ikhlas juga tidaklah mempedulikan komentar orang tentang amalnya, sebab tujuannya hanya Allah. Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, "Tidak mungkin dalam hati seseorang menyatu antara ikhlas dan mengharap pujian serta tamak pada sanjungan manusia, kecuali bagaikan air dan api." (Fawaidul Fawaid)

Dzun Nun Al Mishri rahimahullah menjelaskan lebih rinci, beliau menyebutkan setidaknya ada tiga tanda keikhlasan dalam diri seseorang,

"Tidak ada bedanya antara dipuji atau dicela atas amalnya, melupakan amal kebaikan yang dulu pernah dilakukan, serta mengharap balasan dari amalnya di akhirat (bukan di dunia)." (At Tibyan)

Bagaimana apakah ketiga tanda itu sudah ada di kamu?

Jumat, 13 November 2020

DOSA MENJADI PENGHALANG

Satu diantara sekian banyak akibat buruk dosa adalah menjadi sebab terhalang dari amal ketaatan. Ia mampu mencuri kesempatan beramal ketaatan, bahkan mengganti ketaatan dengan kelalaian.

Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah mengatakan,

"Apabila engkau tidak mampu untuk shalat di malam hari dan berpuasa di siang hari, maka ketahuilah bahwasannya engkau telah dihalangi oleh perbuatan dosa yang membelenggumu." (Siyar A'lam An Nubala)

Secara umum, dosa mampu menghalangi seseorang dari amal ketaatan apa saja. Karena ia melemahkan iman, melemahkan semangat beramal.

Akhirnya, hanya kepada Allah jualah kita memohon perlindungan dari terjerumus ke dalam dosa-dosa. Dan hanya kepadaNya kita memohon taufik untuk beramal.

KESEMPATAN SEDEKAH DI HARI TERBAIK!

Tidak diragukan lagu, hari Jum'at adalah salah satu hari terbaik bagi setiap muslim.

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا

"Sebaik-baik hari yang padanya terbit matahari adalah hari Jumat. Pada hari itulah saat diciptakannya Adam, dimasukkannya ia ke surga, dan dikeluarkannya dari surga." (HR. Muslim: 854)

Keutamaan hari yang agung ini pun membuat amal-amal di dalamnya lebih utama dibanding amalan pada hari-hari selainnya, tidak terkecuali sedekah.

Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah mengatakan,

"Sedekah di hari Jum'at dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan Ramadhan dengan sedekah di selain Ramadhan." (Zadul Ma'ad)

Yuk! Jangan lewatkan kesempatan emas bersedekah di hari agung ini.

SEMAKIN BERSYUKUR SEMAKIN BANYAK

Alhamdulillah, bahagianya masih diberi nikmat yang jumlah tak terhingga.

Alhamdulillah pula Allah masih memberikan taufik untuk bisa mensyukurinya, karena bersyukur sendiri adalah kunci untuk mendapatkan nikmat lainnya.

Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Dengan bersyukur suatu nikmat Allah, berarti kita telah berusaha menjaga nikmat tersebut. Sebagaimana Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya tidak sampai hilang." (‘Uddatush Shabirin)

Akui nikmat Allah dengan hati, puji dengan lisan, dan buktikan dengan ketaatan.
Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang pandai bersyukur, sehingga semakin langgeng nikmat yang ada dan Allah tambahkan dengan nikmat-nikmat yang lainnya.

Jangan lupa bersyukur!

KITA TIDAK PERNAH TAHU

Imam Al Mazini rahimahullah bercerita,

Aku menemui Imam Asy Syafi'i _rahimahullah_ ketika beliau sakit menjelang wafatnya.

Aku bertanya, "Bagaimana keadaanmu?"

Ia menjawab, "Aku akan meninggalkan dunia, berpisah dengan saudara-saudaraku, meneguk cawan kematian, berjumpa dengan buruknya amal, dan kembali kepada Allah. Aku tak tahu ke mana ruhku akan melayang. Akankah ke surga sehingga ku ucapkan selamat, ataukah ke neraka sehingga ku ucapkan bela sungkawa padanya." (Bahrud Dumu')

Lihatlah Imam Asy Syafi'i, seorang yang alim, ahli fikih, imam madzhab yang sangat dikagumi, tetap gelisah bahkan menangisi nasibnya kelak di akhirat.

Bagaimana dengan kita?
Ilmu yang sangat sedikit, amal yang kurang, bukan pula seorang yang alim.

Tidak satu pun diantara kita tahu di mana kelak akan tinggal, surga atau neraka.

Dengan ketidak-tahuan ini, hendaknya kita lebih serius memanfaat sisa waktu yang ada untuk terus berusaha sebaik-baiknya untuk meraih tempat tinggal terbaik, surga.

Semoga kelak kita semua termasuk yang Allah masukkan ke dalam surga, bukan ke neraka. Amiin.

Rabu, 11 November 2020

TAKKAN TERSENTUH API NERAKA

Sahabat, ada dua mata yang mulia di sisi Allah. Keduanya akan terhindar dari panasnya api neraka.

Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda,

عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللهِ

"Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka, (yaitu) mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bergadang untuk berjaga (bersiaga) di jalan Allah." (HR. Tirmidzi: 1563)

Air mata yang menetes karena hati yang telah sesak dengan dosa, hingga muncul takut akan siksa, bukanlah tanda kelemahan. Bahkan itu adalah bukti keimanan, serta jalan permulaan menuju keselamatan.

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik untuk kita semua.

Senin, 09 November 2020

YAKINLAH SAAT BERDO’A

Sahabat sudah berdoa hari ini? Saat kita berdo'a, yakinklah bahwa Allah akan selalu mengabulkan doa setiap hamba-Nya, seperti dalam hadist Nabi.

Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do’a dari hati yang lalai. (HR. Timidzi)

Jadi, teruslah berdoa sahabat. Jangan pernah ragu.. Sebab Allah sesuai dengan prasangka hambanya.

SEDEKAH JARIYAH JADI AMAL YANG TAK TERPUTUS SAMPAI MATI

'Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara; sedekah jariyah, anak sholeh yang memohon ampun untuk ibu bapaknya, dan ilmu yang berguna.' (HR. Abu Hurairah)

Sahabat, siapa sih yang tak ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat? Bila kita sudah mempersembahkan amalan terbaik pada Allah SWT selama di dunia, bagaimana menjamin agar di akhirat kita dapat selamat?

Salah satunya yakni dengan bersedekah jariyah.

Sedekah jariyah merupakan amalan yang selamanya mengalirkan pahala meski ragamu sudah tak lagi bernyawa.

Bila sahabat mengerjakan shalat tahajud, pahalanya terputus setelah shalat itu selesai. Sahabat mengerjakan puasa sunah, pahalanya terputus setelah berbuka. Sahabat memberi makan orang, pahalanya terputus setelah orang yang dibantu makannya selesai.

Lain halnya dengan sedekah jariyah. Pahalanya akan terus mengalir meski sedekahnya sudah selesai. Tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal dunia.

Selain mendatangkan manfaat bagi mereka yang menerima, sedekah jariyah juga terus mengalirkan pahala yang tak terputus pada yang memberi.

Jadi, yuk segera lakukan sedekah jariyah untuk bekal akhiratmu!

SEDEKAH UNTUK DIRI SENDIRI

Abu Dzar radhiyallahu'anhu beliau berkata:

"Wahai Rasulullah, bagaimana menurut pandanganmu bila saya lemah (tidak mampu) melakukan sebagian amal?

Nabi pun bersabda,

"Engkau menahan diri (untuk tidak) melakukan keburukan terhadap manusia, sesungguhnya itu adalah sedekah darimu untuk dirimu sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

SELAMAT HARI PAHLAWAN

10 NOVEMBER 2020

“Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga.”

(Panglima Soedirman)

Rabu, 04 November 2020

Tak Ada Kata Berhenti untuk Manusia dalam Meraih RidhoNya

Istirahatlah sejenak jika kamu lelah, tapi jangan pernah berhenti untuk meraih ridhoNya!

Karena tentu setiap manusia akan menemui ajalnya. Maka seorang hamba harus terus berikhtiar untuk menyiapkan bekal terbaik demi mendapatkan tempat tinggal abadi di akhirat kelak.

Jadikan lelahmu, lelah yang taat bukan letih karena berbuat maksiat. Lelah yang berpahala karena demi meraih pertolongan dan kasih sayangNya.

"Setiap hari, manusia akan mempertaruhkan dirinya. Apakah dia akan membebaskan dirinya (dari neraka) atau jurstru membinasakan dirinya (di neraka)." (HR. Muslim)

Selasa, 03 November 2020

Al-Qur'an sebagai Obat Hati yang Terluka

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman..." (QS. Yunus: 57)

Syekh As Sa’di mengatakan bahwa, “Al-Qur’an ini merupakan penawar bagi penyakit yang ada di dalam dada (hati) berupa penyakit-penyakit syahwat yang menghalangi ketundukan pada Syariat dan (penyembuh) dari penyakit syubhat yang menggerogoti ilmu dan keyakinan.

Yuk perbanyak membaca Al-Qur'an dan tadabburi kandungan makna dari setiap ayatnya.

MANFAAT SEDEKAH UNTUK KESEHATAN

Rezeki karena sedekah bukan hanya harta yang berkah dan berlimpah. Tapi juga kesehatan jasmani dan rohani, karunia terbaik yang Allah curahkan untuk hambaNya.

Manfaat sedekah yang pertama adalah obat paling ampuh untuk menyembukan penyakit. "Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dari kalanganmu dengan sedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana." (HR. Thabrani)

Kemudian, sedekah memanjangkan umur dan menjaga kesehatan jiwa. "Sesungguhnya sedekahnya seorang muslim itu dapat memanjangkan umurnya, mencegah kematian yang buruk, Allah hilangkan darinya sifat sombong dan kefakiran." (HR. Thabrani)

Terakhir, sedekah melindungi kita dari bala dan bencana. "Bersegeralah bersedekah karena musibah dan bencana tak bisa mendahului sedekah." (HR. Imam Baihaqi)

Senin, 02 November 2020

YANG DAPAT MENCEGAH BALA

Sahabat, sungguh sedekah itu tiada pernah merugikan, justru menguntungkan bagi pelakunya. Bahkan keuntungannya pun tak bisa dihargai dengan uang, yaitu menghindarkan dari wafat dalam keadaan su'ul khotimah.

“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang buruk, mencegah bala sampai penggemar maksiat pun terjaga dari bala karena rajin bersedekah, menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati dan menyebabkan hati yakin dan baik sangka kepada Allah SWT.” (Ibnu Qayyim)

MaasyaAllah.. Semoga kita semua selalu dimudahkan untuk bersedekah, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Aamiin

--

Yukk... ber-SEDEKAH

Ikut dukung berbagai program kebaikan, Pembangunan Pondok Pesantren Daarul Muhyi.

Rekening sedekah
Bank BSM (451)
Rek no. 7092909659
a.n Abdul Muhyidin
konfirmasi sedekah
0813-1867-3757
0813-8921-4162
0852-1826-6234

Ponpes Daarul Muhyi
-Mewujudkan Generasi Islam yang BerTaqwa, BerIlmu, Terampil, Sehat dan BerAkhlaqul Karimah-

📱FanPage: https://bit.ly/daarulmuhyi_fb
📷Instagram: https://bit.ly/daarulmuhyi
🌏Web: https://bit.ly/daarulmuhyi_web

#ponpes
#daarul_muhyi
#nasehat
#motivasi
#inspirasi

YAKINLAH SAAT BERDO’A

Sahabat sudah berdoa hari ini? Saat kita berdo'a, yakinlah bahwa Allah akan selalu mengabulkan doa setiap hamba-Nya, seperti dalam hadist Nabi.

Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do’a dari hati yang lalai. (HR. Timidzi)

Jadi, teruslah berdoa sahabat. Jangan pernah ragu.. Sebab Allah sesuai dengan prasangka hambanya.